Translate

Selasa, 19 November 2013

Pantai di Indonesia

Wisata Pantai Hunimua









Pantai Hunimua (Ambon, Maluku) merupakan kebanggaan orang Maluku, mereka biasa menyebutnya Pantai Liang. Letaknya di Desa Liang, 15 kilometer dari Pantai Natsepa. Selain pasir putih dan air laut yang jernih, Anda akan dimanjakan dengan rimbunan pepohonan beringin hutan yang tumbuh di hamparan pasir.
Pantai ini merupakan salah satu situs pariwisata kebanggaan masyarakat Maluku. Sayangnya, pantai yang oleh United Nations Development Programme (UNDP) dinobatkan sebagai pantai dengan peringkat pertama terindah di Indonesia pada tahun 1990 ini, bisa dibilang kurang terawat.
Walaupun begitu, suasana alami pantai terlihat jelas saat pertama kali menginjakkan kaki di pantai ini. Rasanya sangat enggan untuk segera pulang.
Pasir putih sepanjang 1 km dan lebar 300 meter membuat para wisatawan sangat leluasa untuk bersenang-senang.
Selain itu, mereka juga bisa menikmati rimbunan pepohonan beringin hutan yang tumbuh subur seolah memagari hamparan pasir.

Informasi Umum
1. Ongkos masuk ke area wisata Pantai Hunimua perkepala dikenakan biaya Rp 3000,
2. Warga di sekitar Pantai Hunimua adalah orang-orang yang ramah, mereka murah senyum kepada para pengunjung yang datang.

Fasilitas Pendukung
 Lokasi jalan masuk ke Pantai Hunimua sudah diperbaharui ini mempermudah akses masuk ke areal wisata, sedangkan untuk lokasi perparkiran juga sudah mulai ditata.

- Fasilitas bermain untuk anak beberapa masih layak guna, namun kurang terawat, terlihat dari catnya yang sudah memudar karena dipenuhi debu dan lumut.

- Fasilitas umum seperti Toilet dan Kamar Mandi sudah tersedia, namun air bersih untuk dipergunakan di toilet dan kamar mandi masih belum ada, biasanya warga sekitar membawa air dalam jirigen ukuran 5 liter untuk dipakai oleh pengunjung yang ingin menggunakan toilet ataupun kamar mandi, 1 jirigen air dipatok harga Rp 3000, dan untuk membersihkan tubuh 1 orang dewasa dengan air bersih membutuhkan sekitar 4 – 5 jirigen tergantung kapasitas pemakaian airnya seperti apa.

- Walang/Rumah berteduh yang di bangun permanen oleh pemerintah daerah beberapa diantaranya dalam kondisi masih layak pakai.

- Fasilitas umum seperti toliet dan kamar mandi beberapa diantaranya dalam kondisi tidak layak pakai/rusak(tidak memiliki atap penutup di bagian atas, pintu masuk kamar mandi/kamar ganti hanya di gunakan sekat dari kayu yang di buat seperti pintu terali, hal ini membuat pengunjung kurang nyaman untuk menggunakannya karena takut di intip.

Tidak ada penginapan layak huni di areal wisata pantai Hunimua untuk wisatawan yang berkunjung kesini terutama untuk yang ingin menetap dalam kurun waktu yang cukup lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar